Mari kita analisis situasi ini dengan menggunakan konsep "pekerjaan orang-minggu," yang menggabungkan jumlah orang dan waktu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

1. Total waktu yang tersedia untuk menyelesaikan pembangunan adalah 55 minggu dengan 100 pekerja. Jadi, jumlah "orang-minggu" yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan adalah: $55 \text{ minggu} \times 100 \text{ pekerja} = 5500 \text{ orang-minggu}$

2. Pengerjaan awal selama 5 minggu telah dikerjakan oleh 100 pekerja, sehingga "orang-minggu" yang telah dikerjakan adalah: $5 \text{ minggu} \times 100 \text{ pekerja} = 500 \text{ orang-minggu}$

   Maka, sisa "orang-minggu" yang diperlukan adalah: $5500 - 500 = 5000 \text{ orang-minggu}$

3. Setelah penghentian selama 10 minggu, sisa waktu yang tersedia untuk menyelesaikan pembangunan adalah: $55 - 5 - 10 = 40 \text{ minggu}$

4. Untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, kita perlu menyelesaikan 5000 "orang-minggu" dalam waktu 40 minggu. Jadi, jumlah pekerja yang dibutuhkan adalah: $\frac{5000 \text{ orang-minggu}}{40 \text{ minggu}} = 125 \text{ pekerja}$

5. Karena sudah ada 100 pekerja, maka tambahan pekerja yang dibutuhkan adalah: $125 - 100 = 25 \text{ pekerja}$

Jawaban:

Dibutuhkan tambahan sebanyak 25 pekerja agar pembangunan selesai sesuai rencana semula.

Apakah Anda ingin penjelasan lebih lanjut atau memiliki pertanyaan lain?

Pertanyaan Tambahan

1. Bagaimana konsep "orang-minggu" membantu menghitung jumlah pekerja dalam suatu proyek?
2. Bagaimana cara menghitung waktu jika hanya jumlah pekerja tambahan yang diketahui?
3. Jika terdapat faktor penurunan produktivitas, bagaimana hal ini mempengaruhi jumlah pekerja yang diperlukan?
4. Bagaimana perubahan durasi penghentian dapat memengaruhi hasil akhir dalam perhitungan?
5. Bagaimana cara mengatasi masalah yang terjadi akibat keterlambatan penyediaan bahan?

Tip:

Untuk memperkirakan kebutuhan pekerja dalam suatu proyek, selalu tentukan "orang-minggu" terlebih dahulu, karena ini membantu dalam menghitung dan mengatur tenaga kerja secara efektif.