Untuk menghitung isi padu bekas air yang berbentuk silinder, kita dapat menggunakan rumus isi padu silinder:

$V = \pi \times j^2 \times t$

di mana:

• $V$ adalah isi padu (volume) silinder,
• $j$ adalah jejari dasar silinder, dan
• $t$ adalah tinggi silinder.

Dari gambar:

• Diameter $d$ = 42 cm, sehingga jejari $j$ = $\frac{42}{2} = 21$ cm.
• Tinggi $t$ = 40 cm.

Sekarang, kita substitusi nilai-nilai ini ke dalam rumus:

$V = \frac{22}{7} \times 21^2 \times 40$

Mari kita hitungnya:

$V = \frac{22}{7} \times 441 \times 40$

$V = \frac{22 \times 441 \times 40}{7}$

$V = \frac{388080}{7} = 55440 \text{ cm}^3$

Jadi, isi padu bekas air itu adalah 55,440 cm³ atau 55.44 liter.

Apakah Anda ingin rincian lebih lanjut atau ada pertanyaan lain?

Soalan Tambahan:

1. Bagaimana jika diameter bekas itu berkurang menjadi 35 cm, bagaimana pengaruhnya terhadap isi padu?
2. Jika ketinggian bekas air bertambah 10 cm, berapakah isi padu yang baru?
3. Berapakah perbedaan isi padu jika kita menggunakan $\pi$ dengan nilai 3.14?
4. Jika bekas ini digunakan untuk mengukur air, berapa liter air yang dapat diisi jika 1 cm³ sama dengan 1 ml?
5. Bagaimana kita dapat menghitung luas permukaan bekas air ini?

Tip: Saat menghitung volume atau isi padu silinder, pastikan selalu menggunakan nilai jejari dengan benar, yaitu setengah dari diameter.