Untuk menjawab pertanyaan ini, saya membutuhkan lebih banyak informasi, terutama fungsi produksi perusahaan atau data yang menunjukkan hubungan antara jumlah pekerja dan total output (Q).

Namun, mari kita bahas langkah-langkah umum yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan Anda.

A. Menghitung Total Output (Q) dengan 25 Pekerja

Jika fungsi produksi $Q = f(L)$ (di mana $L$ adalah jumlah pekerja) diketahui, maka kita cukup memasukkan $L = 25$ ke dalam fungsi untuk menemukan total output $Q$ saat perusahaan menggunakan 25 pekerja.

B. Menghitung Produk Marjinal (MP) Setelah Menambah 1 Pekerja dari 45 ke 46 Pekerja

Produk marjinal (MP) dihitung sebagai perubahan output yang dihasilkan oleh penambahan satu pekerja. Secara umum, produk marjinal ketika menambah 1 pekerja dari $L = 45$ ke $L = 46$ bisa dinyatakan sebagai: $MP = Q(46) - Q(45)$ Di sini, $Q(46)$ dan $Q(45)$ adalah total output ketika perusahaan menggunakan 46 dan 45 pekerja, masing-masing.

Jika fungsi produksi atau tabel data yang berhubungan dengan jumlah pekerja dan output tidak tersedia, kita tidak bisa menghitung hasilnya dengan akurat.

Jika Anda memiliki fungsi atau data tambahan, silakan bagikan, dan saya akan melanjutkan dengan perhitungan yang lebih spesifik.

Apakah Anda ingin informasi lebih lanjut tentang metode ini, atau apakah ada detail lain yang perlu ditambahkan?

Berikut beberapa pertanyaan terkait untuk memperluas pemahaman:

1. Bagaimana cara menginterpretasikan fungsi produksi dalam konteks efisiensi perusahaan?
2. Apa perbedaan antara produk marjinal (MP) dan produk rata-rata (AP)?
3. Bagaimana mengidentifikasi tingkat pekerja yang menghasilkan produk marginal tertinggi?
4. Apa pengaruh produk marginal yang menurun terhadap keputusan perusahaan dalam mempekerjakan pekerja tambahan?
5. Bagaimana fungsi produksi mempengaruhi keputusan perusahaan dalam jangka panjang?

Tip: Mengetahui fungsi produksi sangat penting dalam ekonomi mikro, terutama saat menganalisis efisiensi produksi dan memutuskan jumlah tenaga kerja yang optimal.